Akikah Menurut Islam
Aqiqah Janin Yang Keguguran
Janin keguguran dan sudah jelas bahwa dia laki atau wanita apakah dia punya hak diaqiqahkan ? Demikian juga jika baru lahir kemudian wafat setelah beberapa hari dan belum diaqiqahkan selama hidupnya, apakah dia diaqiqahkan setelah wafatnya atau tidak? Jika berlalu sebulan atau setengah tahun atau lebih dari kelahiran dan belum diaqiqahkan apakah dia di akikah kan (menurut islam)?
Jawab:
Jumhur Fuqoha berpendapat aqiqah hukumnya sunnah sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Bukhari dan Ashabus Sunan dar Salman bin Amir dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap bayi lelaki bersama aqîqahnya, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah gangguan darinya”. Dan hadits yang diriwayatkan Al-Hasan dari Sammuroh bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersama: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dipotong rambutnya dan diberikan nama”. HR Ahmad dan Ashabus Sunan dan dishahihkan At-Tirmidzi. Dan juga hadits Riwayat Amr bin Syuaib dari bapaknya dari kakeknya bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa dari kalian yang suka untuk menyembelih dari kelahiran anaknya maka kerjakanlah, ketentuannya dari anak laki dua ekor kambing yang mencukupi syarat dan anak wanita satu ekor. HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa-I dengan sanad Hasan.
Dan tidak ada aqiqah bagi janin yang gugur meski jelas kelaminnya laki atau wanita jika dia gugur sebelum ditiupkan ruh kepadanya. Karena kondisi seperti itu tidak disebut “ghulam” dan juga “yang dilahirkan”. Disembelih aqiqah pada hari ketujuh dari kelahiran. Jika janin dilahirkan hidup lalu wafat sebelum hari ketujuh disunnahkan mengaqiqahi dia di hari ketujuh dan diberi nama. Jika lewat hari ketujuh namun belum diaqiqahkan maka sebagian fuqoha berpendapat bahwa itu tidak disunnahkan untuk diaqiqahi setelahnya, karena Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam memberikan waktunya pada hari ketujuh. Adapun ulama Hanbali dan sekelompok Fuqoha berpendapat bahwa disunnahkan diaqiqahi meskipun setelah lewat sebulan atau bahkan setahun atau lebih dari hari kelahiran mereka berpendapat dengan dalil umumnya hadits shahih yang ada. Dan juga karena hadits yang ditakhrij oleh Al-Baihaqi dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengaqiqahi dirinya sendiri setelah beliau diangkat sebagai Nabi, dan pendapat ini lebih kuat.
Billahittaufiq. wa Shollallahu 'ala nabiyyinaa Muhammad wa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Diambil dan terjemahkan oleh Admin dari:
https://www.saaid.net/Doat/ehsan/113.htm
عشرون فتوى في " العقيقة " من فتاوى اللجنة الدائمة
السؤال الثالث من الفتوى رقم (1528)
س3: السقط المتبين أنه ذكر أو أنثى هل له عقيقة أو لا؟ وكذلك المولود إذا ولد ثم مات بعد أيام، ولم يعقَّ عنه في حياته، هل يعق عنه بعد موته أو لا؟ وإذا مضى على المولود شهر أو شهران أو نصف سنَة أو سنَة أو كبر ولم يعق عنه هل يعق عنه أو لا؟
ج3: جمهور الفقهاء على أن العقيقة سنة؛ لما رواه أحمد والبخاري وأصحاب السنن عن سلمان بن عامر عن النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلم قال: " مع الغلام عقيقة فأهريقوا عنه دماً، وأميطوا عنه الأذى " ، وما رواه الحسن عن سمرة، أن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قال: " كل غلام رهينة بعقيقته تذبح عنه يوم سابعه، ويحلق، ويسمى " رواه أحمد وأصحاب السنن، وصححه الترمذي، وما رواه عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده، أن النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: " من أحب منكم أن ينسك عن ولده فليفعل، عن الغلام شاتان مكافئتان، وعن الجارية شاة " رواه أحمد وأبو داود والنسائي بإسناد حسن.
ولا عقيقة عن السقط، ولو تبيَّن أنه ذكر أو أنثى إذا سقط قبل نفخ الروح فيه؛ لأنه لا يسمَّى غلاماً ولا مولوداً، وتذبح العقيقة في اليوم السابع من الولادة، وإذا ولد الجنين حيّاً ومات قبل اليوم السابع سُنَّ أن يعق عنه في اليوم السابع، ويسمَّى، وإذا مضى اليوم السابع ولم يعق عنه: فرأى بعض الفقهاء أنه لا يسنُّ أن يعق عنه بعده؛ لأن النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم وقَّتها باليوم السابع، وذهب الحنابلة وجماعة من الفقهاء إلى أنه يسن أن يعق عنه ولو بعد شهر أو سنة، أو أكثر، من ولادته؛ لعموم الأحاديث الثابتة، ولما أخرجه البيهقي عن أنس رضي الله عنه، أن النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم عق عن نفسه بعد البعثة، وهو أحوط.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم .
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
الشيخ عبد العزيز بن باز ، الشيخ عبد الرزاق عفيفي ، الشيخ عبد الله بن غديان
" فتاوى اللجنة الدائمة " ( 11 / 446 ، 447 ) .
Aqiqah Jakarta adalah penyedia jasa layanan aqiqah dengan jangkauan wilayah DKI Jakarta (Pusat, Selatan, Timur, Utara, Barat) termasuk Bogor, Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan. Kami mulai beroperasi sejak bulan November tahun 2012, dan Alhamdulillah dengan izin Allah terus berjalan di sampai sekarang. Paket kami terdiri dari masakan kambing dan juga nasi box. Harga kambing matang antara Rp 1.000.000 (Paket Hebat) sampai Rp 2.400.000 (Paket Istimewa) dan paket nasi box adalah mulai dari Rp 11.000 per box. Anda mungkin membutuhkan jasa aqiqah tafadol bisa menghubungi:
Pemesanan Aqiqah Jakarta 0821-1000-1009 dan 0812-8389-2550
email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Akikah menurut islam
Tags: keguguran